January 17, 2012

Tugas VI

Dari materi tugas 1 sampai 5 lebih banyak dihabiskan dengan membahas tentang sistem informasi manajemen pada perusahaan dan implementasi teknologi yang digunakan dalam menunjang atau membantu kinerja dari perusahaan tersebut. 

SISTEM INFOMASI MANAJEMEN ( SIM ) adalah suatu bagian dari sistem yang mengatur pengendalian internal suatu organisasi yang mencakup kinerja dari manusia, informasi, teknologi dan semua itu diatur oleh sistem informasi manajemen yang berguna sebagai sarana penghubung antara ketiganya. 

Dengan SIM pula perusahaan dapat dimudahkan dalam menjalankan kinerjanya salah satunya untuk pengambilan keputusan. Sebab pengambilan keputusan bersifat sangat krusial dalam sebuah perusahaan.

PERANAN SIM DALAM PERUSAHAAN
  
1. INOVASI TEKNOLOGI
SIM dapat mendorong perkembangan teknologi bagi perusahaan khususnya, sebab dengan teknologi manusia dapat bekerja dengan baik, cepat dan akan menghasilkan hasil yang baik pula.
2. EFISIENSI
Jika teknologi yang digunakan membaik maka manusia sebagai pelaksana sistem dapat bekerja lebih cepat dan menciptakan hasil yang baik dan maksimal, sebab dengan bantuan teknologi semua hal akan menjadi mudah. Tapi harus diingat jika terlalu bergantung pada teknologi saja tanpa bekerja keras maka manusia pun akan diperbudak oleh teknologi yang mungkin dia buat sendiri.
 3. KONTROL
Jika 2 manfaat diatas sudah terpenuhi maka dapat memudahkan pimpinan perusahaan dalam mengontrol kinerja bawahannya dengan memanfaatkan SIM yang saling bergantung satu sama lain.
4. FEEDBACK
Peranan terakhir merupakan hasil atau manfaat yang dicapai SIM yaitu sebuah timbal balik (feedback) dari customer kepada perusahaan. Jika perusahaan itu menciptakan hasil yang baik bagi customer maka seorang customer pun akan memberikan respect positif bagi perusahaan itu.

 Kemudian dari keempat peranan tersebut disempurnakan dengan teknologi yang dapat menunjang kinerja dari sistem tersebut seperti:

E-Commerce (EC) merupakan konsep baru yang dapat digambarkan sebagai proses jual beli barang jasa pada Word Wide Web Internet atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk Internet .

Kerangka EC

Aktifitas bisnis selalu membutuhkan tempat, maka jelaslah bahwa aplikasi EC dibangun di atas insfrastruktur teknologi yang ada. Aplikasi EC selalu didasari oleh berbagai insfrastruktur sedangkan implementasinya tidak lepas dari 4 wilayah utama, yaitu : 

1. manusia 
2. kebijakan publik
3. standar dan protokoler teknis, serta 
4. organisasi lainnya . 

Manajemen e-commerce lah yang akan mengkoordinasikan aplikasi, insfrastruktur dan pilar pilarnya.

 Aplikasi EC meliputi bidang saham, pekerjaan, pelayanan, keuangan, asuransi , mall, pemasaran dan periklanan on-line, pelayanan pelanggan, lelang, travel, hardware, software, hiburan, buku musik, pakainan , ritel dan publikasi on-line.

Sedangkan Pilar – pilar manusia yang berperan dalam  EC meliputi pembeli , penjual, perantara, jasa, sistem informasi dan manajemen. Pilar kebijakaan publik  meliputi pajak , hukum dan isu privasi dan bebas bicara.

Pilar standar teknis mencakup dokumen , kemanan, dan protokol jaringan . Sedangkan Pilar Organisasi adalah partner , pesaing , asosiasi dan pelayanan pemerintah.

Namun, sistem yang sudah terbentuk itu harus tetap dikendalikan dan dikontrol agar tidak terjadi penyimpangan yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan tersebut. seperti:

KONTROL PROSES PENGEMBANGAN.


Selama fase desain dan analisis dari siklus hidup system, Analis System, DBA dan Manajer Jaringan membangun fasilitas kontrol tertentu dalam desain system. Selama fase implementasi, programmer menggabungkan kontrol tersebut ke dalam system. Desain system dikontrol dengan cara menggabungkan kontrol software menjadi lima bagian pokok. Untuk memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dpt memenuhi kebutuhan pemakai atau berjalan sesuai rencana
1. Fase Perencanaan
Mendefinisikan tujuan dan kendala.
2. Fase Analisis & Disain
Mengidentifikasi kebutuhan informasi. Menentukan kriteria penampilan Menyusun disain dan standar operasi CBIS.
3. Fase Implementasi
Mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima. Memastikan apakah memenuhi criteria penampilan Menetapkan prosedur utk memelihara CBIS.
4. Fase Operasi & Kontrol
Mengontrol CBIS selagi berevolusi selama fase SLC. Memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan.


KONTROL DESAIN SISTEM


Tujuan untuk memastikan bahwa disainnya bisa meminimalkan kesalahan, mendeteksi kesalahan dan mengoreksinya.
Kontrol tidak boleh diterapkan jika biayanya lebih besar dari manfaatnya. Nilai atau manfaat adalah tingkat pengurangan resiko.
I. Permulaan Transaksi (Transaction Origination)
Perekaman satu elemen data/lebih pada dokumen sumber
1. Permulaan Dokumentasi Sumber
Perancangan dokumentasi
Pemerolehan dokumentasi
Kepastian keamanan dokumen
2. Kewenangan
Bagaimana entry data akan dibuat menjadi dokumen dan oleh siapa
3. Pembuatan Input Komputer
Mengidentifikasi record input yang salah dan memastikan semua data input diproses
4. Penanganan Kesalahan
Mengoreksi kesalahan yang telah dideteksi dan menggabungkan record yang telah dikoreksi ke record entry
5. Penyimpanan Dokumen Sumber
Menentukan bagaimana dokumen akan disimpan dan dalam kondisi
bagaimana dapat dikeluarkan.


KONTROL PENGOPERASIAN SISTEM


Kontrol pengoperasian sistem dimaksudkan untuk mencapai efisiensi dan keamanan. Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan menjadi 5 area :
1. Struktur organisasional.
Staf pelayanan informasi diorganisir menurut bidang spesialisasi. Analisis, Programmer, dan Personel operasi biasanya dipisahkan dan hanya mengembangkan ketrampilan yang diperlukan untuk area pekerjaannya sendiri.
2. Kontrol perpustakaan.
Perpustakaan komputer adalah sama dengan perpustakaan buku, dimana didalamnya ada pustakawan, pengumpulan media, area tempat penyimpanan media dan prosedur untuk menggunakan media tersebut. Yang boleh mengakses perpustakaan media hanyalah pustakawannya.
3. Pemeliharaan Peralatan.
Orang yang tugasnya memperbaiki computer yang disebut Customer Engineer (CE) / Field Engineer (FE) / Teknisi Lapangan menjalankan pemeliharaan yang terjadwal / yang tak terjadwal.
4. Kontrol lingkungan dan keamanan fasilitas.
Untuk menjaga investasi dibutuhkan kondisi lingkungan yang khusus seperti ruang computer harus bersih keamanan fasilitas yang harus dilakukan dengan penguncian ruang peralatan dan komputer.
5. Perencanaan disaster.
i. Rencana Keadaan darurat
Prioritas utamanya adalah keselamatan tenaga kerja perusahaan.
ii. Rencana Backup
Menjelaskan bagaimana perusahaan dapat melanjutkan operasinya dari ketika terjadi bencana sampai ia kembali beroperasi secara normal.
iii. Rencana Record Penting
Rencana ini mengidentifikasi file data penting & menentukan tempat penyimpanan kopi duplikat.
iv. Rencana Recovery
Rencana ini mengidentifikasi sumber-sumber peralatan pengganti, fasilitas komunikasi dan pasokan-pasokan.


MENGAMANKAN SUMBER DAYA INFORMASI


Perusahaan melakukan investasi besar dalam sumber daya informasinya Sumber daya tersebar di seluruh organisasi dan tiap manajer bertanggungjawab atas sumber daya yang berada di areanya, membuat mereka aman dari akses yang tidak sah.


KEAMANAN SISTEM


Tujuan Keamanan Sistem (System Security):
1. Kerahasiaan
Perusahaan berusaha melindungi data dan informasi dari pengungkapan kepada orang-orang yang tidak berhak.
2. Ketersediaan
Tujuan CBIS adalah menyediakan data dan informasi bagi mereka yg berwenang untuk menggunakannya terutama bagi subsistem CBIS yang berorientasi informasi SIM, DSS dan SP.
3. Integritas
Semua subsistem CBIS harus menyediakan gambaran akurat dari sistem fisik yang diwakilinya.


ANCAMAN KEAMANAN


1. Pengungkapan tidak sah dan pencurian
Jika database dan software tersedia bagi orangorang yang tidak berwenang untuk mendapatkan aksesnya, hasilnya dapat berupa kehilangan informasi.
2. Penggunaan tidak sah
Orang-orang yang biasanya tidak berhak menggunakan sumber daya perusahaan.
3. Penghancuran tidak sah dan penolakan jasa Orang dapat merusak / menghancurkan hardware dan software menyebabkan terhentinya operasi komputer perusahaan.
4. Modifikasi tidak sah.
5. Jenis modifikasi yang sangat mencemaskan disebabkan oleh sotware yang merusak
yang terdiri dari program lengkap/segmen kode yg melaksanakan fungsi yang tidak dikehendaki pemilik system Dasar untuk keamanan terhadap ancaman oleh oangorang yang tidak berwenang adalah pengendalian akses karena jika orang tidak berwenang ditolak aksesnya ke sumber daya
informasi, perusakan tidak dapat dilakukan.


PENGENDALIAN AKSES


1. Identifikasi pemakai (User Identification)
Pemakai mula-mula mengidentifikasi diri sendiri dengan menyediakan sesuatu yang diketahuinya seperti kata sandi.
2. Pembuktian keaslian pemakai (User Authentication)
Pemakai membuktikan haknya atas akses dengan menyediakan sesuatu yang menunjukkan bahwa dialah orangnya, seperti tanda tangan.
3. Otorisasi pemakai (User Authorization)
User Identification dan User Authentication menggunakan profil pemakai / penjelasan mengenai pemakai yang berwenang User Authorization menggunakan file pengendalian akses yang menentukan tingkat-tingkat akses yang tersedia untuk tiap pemakai.
Suatu AUDIT LOG disimpan untuk semua kegiatan pengendalian akses seperti tanggal, jam serta identifikasi terminal. LOG digunakan untuk menyiapkan laporan keamanan.

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.
 

Black Box Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger